MNnews,Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 7 perusahaan negara yang sudah lama tak beroperasi alias ‘BUMN hantu’ bubar tahun ini. Tiga diantaranya sudah dibubarkan dan 4 lainnya sedang dalam proses pembubaran.
Ia merinci tiga perusahaan negara yang sudah dibubarkan adalah PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).
Kemudian, dua dari empat BUMN lainnya yang mengantre dibubarkan adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dan PT Istaka Karya (Persero).
Walau begitu, pada Oktober 2021 lalu, sempat disampaikan ada 7 BUMN yang akan dibubarkan, dua lainnya adalah PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) dan PT Kertas Leces (Persero).
“Tentu ini tidak boleh terus terkatung-katung, kita tidak boleh jadi pemimpin yang zalim, yang tidak memastikan keberpihakan menyelesaikan secara baik. Toh jelas perusahaan tidak beroperasi,” jelas dia pada konferensi pers, Kamis (17/3).
Ia mengungkapkan Kraft Aceh sudah berhenti beroperasi sejak 2008, Iglas sudah tidak beroperasi sejak 2015, dan Industri Sandang Nusantara juga tidak lagi beroperasi sejak 2018.
Dia mengklaim pembubaran dilakukan dengan baik, termasuk isu kepegawaian. Menurut dia, masalah kepegawaian 429 pekerja Iglas sudah diselesaikan dan BUMN lainnya juga akan diselesaikan dalam koridor yang benar.
“Sebagai tanggungjawab kami, pemimpin uang diberi amanah, kedua perusahaan lain akan diselesaikan baik-baik. Kami BUMN dengan konsolidasi baik terus membuka kesempatan kerja, sudah merekrut 7.351 di seluruh BUMN,” beber dia.
Erick menjelaskan pembubaran BUMN hantu tersebut merupakan bagian dari targetnya merampingkan jumlah BUMN menjadi 30, dari awalnya 108 BUMN.
Ia mengatakan hingga masa kepemimpinannya selesai ditargekan BUMN bakal menciut menjadi 37 dan sisanya akan dilanjutkan oleh menteri selanjutnya.
“Di masa kepemimpinan saya dari 41 ke 37, nanti siapa pun menterinya bisa melanjutkan sampai ke angka yang kita citakan yaitu 30,” imbuhnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA Yadi Jaya Ruchandi menyatakan bahwa pembubaran Industri Sandang Nusantara dilakukan pada 2 Februari 2022 lalu, Iglas pada 10 Februari, dan Kraft Aceh pada 11 Maret 2022. Menurut dia, keputusan pembubaran disepakati lewat RUPS.
“Pascapembubaran kami akan membentuk tim likuidasi untuk mempersiapkan pembubaran ketiga BUMN,” kata dia.
Terkait pembubaran empat BUMN lainnya, saat ini sedang dilakukan proses pengecekan atau homoglasi dan administrasi.
Yadi menambahkan pihaknya masih menunggu peraturan pemerintah (PP) yang mengatur soal pembubaran sehingga pembubaran akan efektif dapat diselesaikan pada Juni tahun ini.
(Red)
Cnn