Beranda NEWS Buka Suara Soal PIK 2, KH Matin Syarkowi : Framing Said Didu...

Buka Suara Soal PIK 2, KH Matin Syarkowi : Framing Said Didu Sangat Menyesatkan

SERANG, REDAKSICOM – Ketua Dewan Pembina Pusat Bintang Sembilan Wali (BIWALI), KH Matin Syarkowi buka suara terkait polemik pembangunan PIK 2 di wilayah Kabupaten Serang, Sabtu, 4 Januari 2025.

KH Matin Syarkowi menyoroti adanya dugaan provokasi dengan menggunakan isu SARA dan etnis dalam pembangunan PIK 2 di wilayah Kabupaten Serang.

“Masyarakat untuk tidak terprovokasi pertama digiring soal pembangunan yang digiring pada isu sara dan etnis itu harus dihindari. Sebab, soal pembangunan itu kaitannya dengan persoalan muamalah,” jelas KH Matin.

Lebih jauh, KH Matin juga meminta masyarakat tidak ikut ‘panas’ karena framing isu membangun negara dalam negara yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal.

“Makanya, terdapat dalam UU Agraria itu disebutkan klausulnya tidak ada orang asing bisa memiliki hak tanah milik kita atau bangunan, terkecuali UU membolehkan itu jelas kita lawan, saya yang paling depan,” ungkapnya.

Selain itu, KH Matin Syarkowi juga menyoroti framing yang dilakukan oleh eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.

Menurutnya, framing atau isu yang dilontarkan oleh Said Didu merupakan framing yang menyesatkan.

“Seperti halnya yang disampaikan Said Didu itu jelas adalah framing yang sangat menyesatkan, saya asli warga sini menolak dengan isu-isu yang dibangun atas dasar dan kembangkan peperangan antara etnis,” tegasnya.

“Said Didu anda datang kesini untuk memprovokasi, saya pasti lawan, silahkan tuntun masyarakat menolak pada koridor hukum yang jelas,” tegas KH Matin.

Terakhir, KH Matin Syarkowi menjelaskan, pembangunan pasti mendatangkan keuntungan dan kerugian. Tinggal persoalannya yang dirugikan bagi individu atau secara sosial.Ia menyebut, siapapun tidak bisa menghindari pembangunan ya itu tidak bisa.

“Saya mendorong kepada masyarakat untuk mempertanyakan baik kepada DPRD maupun Bupati Serang, ini rencana pembangunan di wilayah ini mau dijadikan untuk apa, diarea mana saja. Ini pemerintah harus aktif mensosialisasikan agar masyarakat aktif dalam keterlibatannya,” pungkasnya.[HD]

 

Artikulli paraprakSuara Warga Desa Domas Pontang dan Netizen Dukung Pembangunan Proyek PIK 2 di Banten
Artikulli tjetërBupati Serang Tunggu Teknis Pusat Soal Program Makan Bergizi Gratis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini