SERANG, REDAKSICOM – Membangun Nusantara Institute mendorong penguatan keterampilan komunikasi sejak usia dini melalui program pelatihan public speaking bagi anak-anak di Banten. Program ini dirancang untuk menanamkan kepercayaan diri, keberanian berbicara, dan kemampuan berpikir kritis di tengah era digital yang penuh tantangan.
Direktur Program Membangun Nusantara Institute, Mahesa Apriandi, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif literasi komunikasi untuk generasi muda.
“Kami melihat bahwa banyak anak-anak di Banten memiliki potensi besar, namun sering terhambat oleh kurangnya kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum. Melalui pelatihan ini, kami ingin memfasilitasi mereka agar lebih percaya diri dan terampil dalam menyampaikan gagasan,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (25/7/2025).
Mahesa menambahkan, pelatihan ini akan melibatkan metode interaktif seperti role play, storytelling, simulasi debat, dan permainan edukatif agar peserta bisa belajar secara menyenangkan. Target peserta mencakup anak usia sekolah dasar hingga remaja, dengan pendekatan ramah anak dan pengajar profesional di bidang komunikasi publik.
Adapun manfaat utama dari program ini antara lain:
- Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam berkomunikasi.
- Melatih keberanian dan kemampuan menyampaikan pendapat secara logis.
- Menanamkan kemampuan berpikir kritis sejak dini.
- Mengurangi kecemasan saat tampil di depan umum.
Program ini direncanakan akan digelar di beberapa wilayah di Banten, bekerja sama dengan sekolah-sekolah, komunitas pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat. Membangun Nusantara Institute juga membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah daerah, BUMN, dan sektor swasta yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia di tingkat anak dan remaja.
“Public speaking bukan hanya keterampilan panggung, tapi juga fondasi bagi masa depan anak-anak kita. Dengan membekali mereka sejak dini, kita sedang membangun generasi yang siap bersaing, percaya diri, dan memiliki daya saing global,” tegas Mahesa.
Pelatihan ini diharapkan mulai berjalan pada kuartal akhir 2025, dan terbuka untuk peserta dari berbagai kalangan tanpa memandang latar belakang sosial maupun ekonomi. (Red)
